Malang 2015
Oleh : Rizal
Dharma Saputra - Berbekal takwa kami berangkat. Berkibar semangat kami
menjejak. Bayangan berpisah dengan orang tua tercinta selama 1 pekan lebih
tentulah memberikan kesan tersendiri, terutama bagi siswa SDIT Nurul Fikri yang
terpilih mewakili sekolah untuk berangkat ke Perkemahan Nasional III Pramuka
SIT Indonesia. Kami bergabung dengan sembilan ribu peserta lain se-Indonesia
ditambah kontingen tamu dari negeri tetangga, Thailand dan Malaysia.
Setelah menempuh perjalanan 1 hari penuh dari Jakarta
menuju Malang, kami disambut dengan cuaca dan suhu udara tak menentu. Terik
menyengat disiang hari, dingin membeku dimalam hari. Tapi tentunya itu semua
menambah keyakinan kami, bahwa Allah sedang melatih kami agar menjadi anak yang
tangguh, terampil, dan mandiri. Kak Sukro Muhab selaku ketua JSIT Indonesia
menyampaikan bahwa kehadiran kita di Kemnas ini dalam rangka menjalin ukhuwah,
agar saling mengenal satu sama lain. Panas, hujan, dan dinginnya malam tidak
sepatutnya jadi rintangan, tapi kita justru harus lebih bersahabat. Panas,
debu, dingin, juga mahluk Allah. Kak Sukro mengajak seluruh peserta kemnas III
agar senantiasa meningkatkan rasa syukur dengan cara menerima apapun kondisi
selama Kemnas. “Ada begitu banyak pelajaran berharga yang tidak kalian dapatkan
dibangku sekolah,”ungkapnya.
Mendengar nasihat Kak Sukro kian membuat anak-anak
tambah semangat berkegiatan. Memasak, mengambil air, mencuci piring, merapikan
tenda, menjadi menu wajib selama dilokasi acara. Mereka tak mengeluh, bahkan
menikmati meski sebelum makan mau tak mau harus mencuci piring sendiri. Tak
sekedar itu, kebiasaan beribadah tak lupa dilaksanakan. Tilawah, Al-Matsurat,
shalat berjamaah menjadi aktivitas utama meski aktivitas sangat padat.
Di hari pertama kedatangan, anak-anak diajak
bertafakur alam. Mensyukuri kebesaran Allah swt dengan segala ciptaanNya.
Gunung Bromo dan sekitarnya dipilih sebagai media untuk mengajarkan keindahan
ciptaan Allah. Scout challenge dihari ketiga dan keempat juga menjadi kegiatan
yang sangat menantang. Segala teknik dan skill kepramukaan yang dipelajari
anak-anak selama disekolah diuji disini. Kunjungan edukasi ke Jatim Park dihari
lain menambah pengetahuan siswa.
Jum’at malam merupakan puncak acara, dengan digelarnya
konser nasyid akbar bersama Tim Nasyid Justice Voice dan Shoutul Harokah.
Kegiatan ini sangat menggugah semangat perjuangan lewat lantunan nasyid. Lanjut
dini hari esoknya digelar Qiyamu Lail Akbar sekaligus Shalat Shubuh berjamaah
yang melibatkan 9000 peserta Kemnas.
Moment yang sangat berkesan sekaligus menggembirakan
hadir ketika anak-anak dibekali buku aktivitas untuk berkenalan dengan mencari
saudara-saudara baru, minimal 200 kenalan. Keberanian berbalut kesantunan, juga
kepercayaan diri benar-benar dipaksa muncul dalam sesi ini. Anak-anak sangat
menikmati ternyata, itu dibuktikan dari banyaknya souvenir yang mereka
dapatkan. Ada juga loh yang mendapat uang ringgit dari Malaysia … senangnya ….
0 komentar:
Posting Komentar