Senin, 22 Februari 2016

Perjalanan Penuh Makna, Menuju Kemah Nasional Pramuka SIT


Malang 2015
Oleh : Rizal Dharma Saputra - Berbekal takwa kami berangkat. Berkibar semangat kami menjejak. Bayangan berpisah dengan orang tua tercinta selama 1 pekan lebih tentulah memberikan kesan tersendiri, terutama bagi siswa SDIT Nurul Fikri yang terpilih mewakili sekolah untuk berangkat ke Perkemahan Nasional III Pramuka SIT Indonesia. Kami bergabung dengan sembilan ribu peserta lain se-Indonesia ditambah kontingen tamu dari negeri tetangga, Thailand dan Malaysia.

Setelah menempuh perjalanan 1 hari penuh dari Jakarta menuju Malang, kami disambut dengan cuaca dan suhu udara tak menentu. Terik menyengat disiang hari, dingin membeku dimalam hari. Tapi tentunya itu semua menambah keyakinan kami, bahwa Allah sedang melatih kami agar menjadi anak yang tangguh, terampil, dan mandiri. Kak Sukro Muhab selaku ketua JSIT Indonesia menyampaikan bahwa kehadiran kita di Kemnas ini dalam rangka menjalin ukhuwah, agar saling mengenal satu sama lain. Panas, hujan, dan dinginnya malam tidak sepatutnya jadi rintangan, tapi kita justru harus lebih bersahabat. Panas, debu, dingin, juga mahluk Allah. Kak Sukro mengajak seluruh peserta kemnas III agar senantiasa meningkatkan rasa syukur dengan cara menerima apapun kondisi selama Kemnas. “Ada begitu banyak pelajaran berharga yang tidak kalian dapatkan dibangku sekolah,”ungkapnya.

Mendengar nasihat Kak Sukro kian membuat anak-anak tambah semangat berkegiatan. Memasak, mengambil air, mencuci piring, merapikan tenda, menjadi menu wajib selama dilokasi acara. Mereka tak mengeluh, bahkan menikmati meski sebelum makan mau tak mau harus mencuci piring sendiri. Tak sekedar itu, kebiasaan beribadah tak lupa dilaksanakan. Tilawah, Al-Matsurat, shalat berjamaah menjadi aktivitas utama meski aktivitas sangat padat.

Di hari pertama kedatangan, anak-anak diajak bertafakur alam. Mensyukuri kebesaran Allah swt dengan segala ciptaanNya. Gunung Bromo dan sekitarnya dipilih sebagai media untuk mengajarkan keindahan ciptaan Allah. Scout challenge dihari ketiga dan keempat juga menjadi kegiatan yang sangat menantang. Segala teknik dan skill kepramukaan yang dipelajari anak-anak selama disekolah diuji disini. Kunjungan edukasi ke Jatim Park dihari lain menambah pengetahuan siswa.
Jum’at malam merupakan puncak acara, dengan digelarnya konser nasyid akbar bersama Tim Nasyid Justice Voice dan Shoutul Harokah. Kegiatan ini sangat menggugah semangat perjuangan lewat lantunan nasyid. Lanjut dini hari esoknya digelar Qiyamu Lail Akbar sekaligus Shalat Shubuh berjamaah yang melibatkan 9000 peserta Kemnas.

Moment yang sangat berkesan sekaligus menggembirakan hadir ketika anak-anak dibekali buku aktivitas untuk berkenalan dengan mencari saudara-saudara baru, minimal 200 kenalan. Keberanian berbalut kesantunan, juga kepercayaan diri benar-benar dipaksa muncul dalam sesi ini. Anak-anak sangat menikmati ternyata, itu dibuktikan dari banyaknya souvenir yang mereka dapatkan. Ada juga loh yang mendapat uang ringgit dari Malaysia … senangnya ….

0 komentar:

Posting Komentar