Senin, 22 Februari 2016

AKU MENDENGAR CERITAMU DARI SINI

Catatan renyah seorang pembina tentang Perjusa ......

"Kekuatan sihir pada kisah adalah sesuatu yang sudah sangat tua, setua peradaban manusia, dan kekuatan itu masih dan akan terus ada sepanjang dunia masih ada. Tidak disangsikan lagi, bahwa bagaimanapun juga jiwa pembaca kisah dan pendengarnya secara sadar ataupun tidak- akan hanyut dan terbawa pada pentas peristiwa yang dikisahkan. Imajinasinya membuat dirinya seakan merasakan langsung, kekagumannya pada sosok panutan, maupun penolakannya pada tokoh yang dibencinya, menelusup ke dalam relung jiwanya. Dan Islam mengetahui kekuatan fitrah manusia yang terdapat dalam metode kisah ini, dan menemukan kemampuan kisah dalam menyihir hati manusia, karena itulah ia menjadi salah satu media dan metode pendidikan dan pembentukan jiwa “.
(Muhammad Quthb, Manhaj At-Tarbiyah Al-Islamiyah )

Segala puji bagi Allah Yang Maha mengatur dan tak pernah tidur, segala puji bagi Allah Yang Maha Penyayang dan sayangnya tak terbilang, segala Puji bagi Allah Yang maha Kasih dan tak pernah pilih kasih. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan kita semua, yang telah mentarbiyah para sahabatnya dengan karakter Rabbani yang sudah tentu dan layak kita ikuti.

Aku mendengar ceritamu dari sini, sebagaimana kekuatan sihir pada kisah. Tapi ceritamu itu belumlah sangat tua, bahkan ceritamu masih tercium bau yang harum, seharum dan semerbak bunga kasturi. Entahlah..aku sadar atau tidak mendengar ceritamu, namun harus kuakui, aku betul-betul terhanyut akan cerita yang kau sampaikan.

Aku mendengar ceritamu dari sini, saat seorang bunda menuliskan ungkapannya dalam catatan seorang Bunda yang sedang terus belajar menjadi Orang Tua yang selalu dicintai anaknya. Aku pun merasakan rasa kekhawatiran sebagai seorang ayah, sebagai orangtua yang menyayangi anaknya. Harus kuakui sekali lagi rasa bangga kepada rekan-rekan pembina yang berada disana yang mampu mengundang simpati anak-anak, sehingga anak-anak tersebut merasa malu ketika dijenguk ayahnya.

Aku mendengar ceritamu dari sini, saat seorang ananda peserta perjusa bercerita panjang lebar kepada ibunya tentang banyak hal yang telah ia dapatkan dari pengalaman perkemahan kemarin, dari mengenal karakter teman-temannya di sekolah, baik sifat dan kebiasaan, senangnya ibadah bareng bersama temanya dan para pembimbing, keseruan permainan, mengenali bagaimana team work, kekompakan dan banyak lagi hal yg menyenangkan.

Aku mendengar ceritamu dari sini, saat engkau tersenyum sumringah dengan keberhasilan PERJUSA kemarin, karena telah memberikan gambaran utuh terkait pemetaan karakter ananda, engkaupun merasa bangga dengan anak-anak yang hebat itu, karena konsep yang dibuat di PERJUSA ini telah kembali kepada pedoman yang benar sesuai dengan yang dimaksud oleh pendiri scouts "Boden Powell".

Aku Mendengar ceritamu dari sini, ya bukan hanya mendengar bahkan aku melihat keceriaan ananda,senyum sumringah para Pembina yang hebat dan tentunya kebersamaan saat PERJUSA kemarin. Akupun merasakan rasa manis dari apa yang kalian usahakan dan tak ingin ada rasa pedas, sepedas sambal yang tercecer kemarin.hiks.

Aku mendengar ceritamu dari sini, yang telah memberikan pengetahuan tentang kekuatan fitrah insani, dari apa yang telah engkau ceritakan hingga menyihir hati ini. Dan aku tak mau mendengar ceritamu lagi, karena esok biarlah aku yang bercerita tentang keberhasilan karakter qurani dalam perkemahan akhir tahun nanti.InsyaAllah. Salam Pramuka.

(Pondok Ranggon,22/2/2016)
Akhukum Fillah

Abu Tsuraya

0 komentar:

Posting Komentar